04 Oktober 2008

Sabar (...tertipu lagi)

"Seuntai rambut dari s’orang gadis
T’rasa membelai hati yang membara
Sejuta makna yang tak mudah terlukis
Menimang hati yang tak kuasa menanti

Satu langkahku dimasa silam
Terbayang arah impian yang nyata
Terucap diri hati yang mendalam
Tak mudah menghilang dalam kata-kata
Sejenak kurasakan cintamu
Anganpun tak kuasa lepaskan …

Mungkin ada waktu yang tersisa (Adakah yang tersisa)
Untuk kita sempatkan bicara (Sempatkanlah bicara)
Mungkin ada waktu yang tersisa (Adakah yang tersisa)
Walau hanya ku dapat sesaat (Kudapatkan sesaat)"

(Gigi - Adakah yg tersisa)
Kesabaran adalah mampu untuk menerima hal-hal buruk dengan batin yang tenang berimbang.
Kesabaran adalah mampu untuk menelan bulat-bulat segala bentuk kekecewaan.
Kesabaran adalah mampu bersikap tenang seimbang kala menghadapi hinaan dan hujatan.
Kesabaran adalah mampu untuk menahan diri agar ucapan dan perbuatan kita tidak semata digerakan oleh nafsu emosi sesaat.
Kesabaran adalah mampu untuk tetap memancarkan cinta kasih kepada mereka yang menyakiti kita.
Kesabaran adalah mampu untuk mengendalikan pikiran-pikiran liar kita sendiri.
Kesabaran adalah mampu untuk menghentikan proliferasi pikiran kita sendiri.

Akan tetapi, sebagaimana pun besarnya kesabaran manusia, pasti suatu saat ada dimana datangnya titik kesabaran itu menjadi sirna. Dimana hati kita berontak pada kesabaran.

Kali ini saya “tertipu” lagi oleh makhluk yg dinamakan wanita. Bukannya saya membenci wanita, …nenek saya seorang wanita, ibu saya juga seorang wanita, bahkan saya juga memiliki saudara wanita dan saya juga pengagum ibu-ibu dharma wanita (na loh!!!) .

Tapi, ada “wanita” yg 12 tahun yg lalu, 4 tahun yg lalu dan beberapa bulan yg lalu membuat kesabaran dan rasa cinta yg saya miliki kepada “mereka bisa dibilang” hilang. Yang kemudian timbul hanya apa yg disebut dengan benci dan marah (walau kenyataannya rasa sayang itu masih ada. ohws... girl's, i luv u so...). Dan disini pula kesabaran saya (mungkin) diuji kembali.

Bandung, 12 Tahun yg lalu.
Namanya Wiwik, pertama kenal didalam angkot saat dia pulang sekolah dan saat saya pulang liburan kuliah ke Bandung.

(sudah ditranslate dari bahasa sunda ke bahasa indonesia )
Wiwik: (memulai obrolan) “…seperti pernah melihat aa’ ini, dimana ya?”
Saya: “yang bener…???, salah orang kali…???”
Wiwik: (sepertinya sedang mengingat) ”ooo... iya... temennya almarhum kang yadi ya!!!”
Saya: ”mumuh?, muhyadi?. kenal sama yadi???” mumuh/muhyadi/yadi adalah teman satu komplek, sebangku dan satu SMP dengan saya, cman rumahnya beda blok dan dia meninggal sewaktu kelas 3 smp karena overdosis (maaf yad, waktu itu aku gak sempat datang. Aku sakit) .
Wiwik: ”gimana gak kenal, orang tetanggaan kok. Sebelah rumah malahan.”
Saya: ”...waaahh, ini si eneng wik ya???. Wah dah gede, malah sdh sma” (dan toketnya gede jugak . hus... thust... hust... 'ngeres!!! ) .
...tanpa bercerita panjang. Akhirnya semenjak pertemuan itu, liburan saya selama di Bandung waktu itu dihiasi oleh makhluk wanita yg bernama wiwik ini, dan benih-benih cintapun tumbuh (alah alahhhhh...). Dua minggu waktu yg sangat singkat untuk kami selalu bersama, dan kamipun mengikrarkan hubungan untuk bersama .

Waktunya saya kembali ke Jakarta...
Walau saya di Jakarta dan Wiwik di Bandung, komunikasi dan hubungan kami tetap berlanjut hingga satu tahun tiga bulan, dan hingga pada suatu saat wiwik menelpon saya.
Wiwik: "...aa' maaf, jika liburan nanti kita ga bisa bersama"
Saya: (kaget dan penuh tanda tanya) "knapa neng?"
wiwik: "pokoknya gak bisa aa'!!!, gak bisa lagi..." (klik, tut... tut...) telpon ditutup. Saya langsung berlari menuju wartel (maklum, waktu itu blom punya hape) .
Saya mencoba untuk menghubunginya kembali, tapi... (jawabannya begini nih, "telpon yg anda tuju sedang sibuk, coba ulangi beberapa saat lagi" jari saya sdh kriting jugak ngulanginya ).

Dua hari berselang, saya coba untuk kembali ke Bandung. Dalam keadaan boke' , tugas2 kuliah yg banyak, tagihan dari ibu kost dan juga tagihan hutang dari pemilik warung tempat saya dan CS biasa ngutang, tak perduli itu semua!!! bandung, i'm back!!!

Bandung, rabu 20 maret 1996 (catetan hari, tgl, bulan dan tahunnya msh ada sampai saat ini) lebih kurang pukul 9 malam. Gak mampir ke rumah, malah langsung ke rumah wiwik.

...maaf euy, ceritanya bersambung (kebelet ee') .

03 Oktober 2008

4 Rahasia Pria

Pria memiliki rahasia-rahasia hubungan intim yang sangat sulit untuk diluahkan pada wanita, akan tetapi mereka berharap agar wanita mengetahui rahsia-rahsia tersebut.
Apabila seorang pria memeluk atau mencium pasangannya itu tidak berarti bahwa pria tersebut hendak melakukan hubungan intim, itu adalah tanda sayang
.

Secara Umum dan garis besar, terdapat 4 rahasia yang mana seorang pria sangat menutupi untuk berterus terang kepada pasangannya mengenai hubungan intim.

1. Pria Bukanlah Hanya Inginkan Bersetubuh/melakukan hubungan intim.
Kadangkala apa yang pria inginkan hanyalah dekapan, ciuman dan obrolan. Seorang pria mengerti bahwa kemesraan fisik tidak selalu berakhir dengan bersetubuh. Ada pula seorang pria yang menginginkan rasa dipentingkan oleh pasangannya, melakukan hubungan intim semata-mata tidak cukup untuk sebilangan besar seorang pria.

2. Cinta Kasih Faktor Penting Kegembiraan Hubungan intim Seorang Pria.
Berbagi hidup dengan pasangan yang benar-benar kenal dan cinta adalah dambaan seorang pria. Dengan pasangan seperti ini seorang pria akan rasa selamat, diterima dan di cintai. Terkadang seorang pria juga seperti wanita, lebih tinggi pengaruh emosi mereka maka lebih tinggi kepuasan fisik mereka.

3. Seorang Pria Juga Memerlukan Sentuhan Gairah.
Wanita perlu mengetahui juga bahwa seorang pria tidaklah senantiasa dapat dengan mudah bangkit gairahnya bila saja melihat sosok tubuh seorang wanita. Seorang pria juga memerlukan wanita mencumbu rayu dirinya. Adalah normal bagi semua pria memerlukan sentuhan gairah.

4. Seorang Pria Tidak Senantiasa Mau Memulai Hubungan intim.
Dapat dikatakan hampir semua pria akan senang dengan pujukan dan rayuan seorang wanita ketika di atas ranjang. Ini akan mengakibatkan seorang pria merasa diperlukan, dan menyebabkan seorang pria itu semakin menyayangi pasangannya. Ada juga seorang pria yang mengalu-alukan inisiatif hubungan intim pasangannya kerana ini menyebabkan mereka merasa diperlukan.
Wanita jarang sekali untuk memulai hubungan intim, itu dikarenakan mereka khawatir ini akan menekan perasaan sang pria atau takut akan ditolak. Tetapi sebagaimana juga seorang pria yang kadangkala ditolak oleh pasangannya apabila hendak memulaikan hubungan intim, wanita juga patut sadar mengenai resiko penolakan itu, seperti mana juga wanita, seorang pria juga mungkin menolak hubungan intim. (gue banget ya. Narsis deh...)

01 Oktober 2008

Minal 'Aidin wal-Faizin

Minal 'Aidin wal-Faizin adalah ucapan yang biasa diucapkan antara sesama muslim saat merayakan Idul Fitri, setelah menunaikan ibadah puasa pada bulan ramadhan. Ucapan ini adalah sebuah doa yang bila diterjemahkan menjadi "Semoga kita semua tergolong mereka yang kembali (ke fitrah) dan berhasil (dalam latihan menahan diri)"

Mengucapkan kata "Minal 'Aidin wal-Faizin" di saat hari Idul Fitri maupun Idul Adha, merupakan budaya umat Islam di Indonesia. Kita tidak menjumpai dasar-dasar yang jelas, baik berupa hadist atau lainnya. Berdasarkan hadist pada saat hari Raya para sahabat saling mengucapkan "Taqobbalallahu minna waminkum" yang artinya "semoga Allah menerima amalku dan amal kalian".

Kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” ada
lah penggalan sebuah doa dari doa yang lebih panjang yang diucapkan ketika kita selesai menunaikan ibadah puasa yakni : “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja’alanallahu Minal ‘Aidin Wal Faizin” yang artinya “Semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”. Sehingga arti sesungguhnya dari “Minal Aidin wal Faizin” adalah “Semoga kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan”.