Setiap manusia yang pernah merasa apa itu cinta pasti inginkan keikhlasan dalam hubungan mereka ‘kan? Adakah kita semua tahu apa maksud ikhlas dalam mencintai pasangan kita?.
Sebenarnya posisi keikhlasan itu sendiri sangat tinggi. Semua orang mampu bercinta dan mencintai, tapi hanya segelintir orang saja yang mampu mencintai dengan ikhlas. Ikhlas di sini berarti mencintai seseorang tanpa mengharapkan balasan.
Apakah anda pernah dengar atau membaca kisah seperti ini;
seorang pria setia menunggu teman wanitanya yang meninggalkannya tanpa sedikit pun rasa marah di hati, malah pria itu mendoakan kebahagiaan wanita yang dicintainya tadi
Sebagian orang, mungkin menganggap keikhlasan sebagai sesuatu yang bodoh.
Ada bedanya antara bodoh dalam mencintai dengan sebuah keikhlasan. Ikhlas-nya cinta bermakna kita menerima kelemahan pasangan kita seadanya. Ikhlasnya-cinta berarti kita mencintainya tanpa mengharapkan balasan apapun.
Tetapi kita hanya manusia biasa. Sangat sulit untuk tidak mengharapkan seseorang membalas cinta kita, ‘kan?
Apabila terjadi sesuatu perbedaan, kadang kala kita ingin kita yang menang.
Ada segelintir individu yang sangat sulit mengalah apabila beradu argumen dengan pasangannya. Sikap ini pasti akan menyebabkan pasangannya itu tadi “makan hati!”.
Adakah anda ikhlas dalam mencintai? Jawaban nya ada pada anda sendiri.
Bukanlah berarti kita perlu mengalah dalam setiap hal dengan pasangan, tetapi apa yang perlu adalah cara kita mengawal sikap ingin menang dalam sesebuah perhubungan.
Di sini ada beberapa perkara yang terkadang tanpa kita sadari telah membunuh keikhlasan dalam hubungan kita;
Sifat terlalu ingin memiliki (Posesif)
Adakah anda tahu maksud ikhlas dalam cinta berarti kebahagiaan si dia adalah kebahagiaan kita juga? Namun kadang kala kita lupa dan larut dengan sikap “ingin memiliki” kita sehingga ada yang bersifat mengungkung.
Mau berteman dengan teman yang lain tidak boleh, mau pergi kemana-mana “harus” beritahu/lapor, itu jelas menunjukkan seseorang itu memiliki sifat dominasi yang tinggi terhadap pasangan.
Dia takut pasangannya akan meninggalkannya tetapi dalam waktu yang sama dia tidak sadar tindakan nya itu-lah yang menyebabkan hubungan mereka makin bermasalah.
Pernah anda membaca atau mendengar cerita tentang seseorang yang sanggup melepaskan kekasihnya pergi dengan orang lain semata-mata hanya ingin melihat kekasihnya bahagia?
Itu adalah keikhlasan. Dia sadar dia tidak dapat membahagiakan kekasihnya, lalu dia rela dan pasrah melepaskan kekasihnya pergi namun tidak ada sedikit dendam pun dalam hati nya.
Akankah kita juga begitu? Sanggupkah kita?
Rutuan dan keluhan
Setiap kali terjadinya konflik didalam hubungan kita, kita pasti pernah menggerutu pada pasangan kita ‘kan?
Omelan itu perlu untuk mengingatkan, tapi harus pada tempat, waktu dan kondisi yang tepat. Tidak perlu menggerutu berjam-jam hanya untuk membuatkan hati kamu puas menyalahkan pasangan.
Ingat, setiap masalah yang berlaku dalam hubungan berarti kita juga sebagian dari punca masalahnya!
Kita boleh menyalahkan pasangan kita jika berlaku sesuatu masalah, tapi janganlah terlalu. Fikirkan juga perasaanya. Bayangkan jika anda yang berbuat salah dan dia tidak henti-hentinya menyalahkan anda.
Fikirkan juga bahwa kesalahan-nya itu adalah sesuatu yang tidak disengajakan, dan anda serta dia akan bersama-sama mengatasi masalah tersebut.
Kawal emosi bila marah
Jangan lah mudah melepaskan segala tutur kata yang kasar, kerana terkadang tanpa kita sadari akan mengiris hati pasangan kita.
Setiap manusia berbuat salah ‘kan? Ikhlaskah kita mencintainya jika kita tidak mau menerima kekurangannya?
Anda ingin pasangan anda mengikuti cara anda berfikir?
Kita dan pasangan adalah dua manusia yang berbeda. Kita memang saling mencintai dan berbagi impian yang sama. Tetapi kita harus ingat, pasangan kita adalah “manusia juga” yang memiliki perbedaan pandangan dan pendapat. Di sinilah letak keikhlasan kita dalam mencintai diuji.
Jika pasangan anda melakukan sesuatu yang pada padangan anda salah atau berbeda, apa yang akan anda fikir? Pasti anda akan berfikir “Oh, dia sudah tidak sayang padaku lagi”
Tanggapan-tanggapan negatif lainnya akan muncul dalam kepala anda. Tanpa memberitahunya, anda akan membuat anggapan bahwa dia sudah mulai berubah, sedangkan anda sendiri belum faham tentang cara berfikirnya!
Cara seorang wanita dan seorang pria berfikir ‘kan beda?
Setelah itu, anda mulai menggerutu dan mengeluh mengapa si dia tidak mau mengikuti cara berfikir anda.
Sebenarnya, apa yang salah pada pandangan anda belum tentu salah pada pandangannya. Luangkanlah waktu dan berbincanglah secara baik. Tanyakan alasan kenapa dia berpendapat bertentangan dengan anda. Minta penjelasan darinya dengan baik. Tidak perlu pakai emosi.
Hal ini hanya akan membuat tanggapan buruk menjadi lebih parah. Ikhlaskah kita mencintai nya bila kita tidak memiliki waktu untuk memahami dirinya?
Dendam dalam cinta (Cemburu Buta)
Kadang kala apabila hasrat kita tidak terpenuhi oleh pasangan, kita akan mulai memendam rasa. Ada beberapa invidu yang menyatakan mereka sudah melupakan sesuatu hal, tetapi dalam hatinya masih penuh rasa ketidak puasan.
Contoh, Melani cemburu kerana pacarnya melakukan obrolan mesra dengan seorang teman wanitanya di Facebook. Padahal, pacarnya telah menjelaskan bahwa itu adalah teman lamanya dan tiadak ada apa-apa antara mereka, tetapi Melani tidak percaya dan menyimpan dendam dalam hati.
Tindakan Meilani, dia mahu membalas, dan berbuat hal yang sama terhadap pacarnya.
Apa pendapat anda? pastilah tindakan ini salah ‘kan?
Hal ini akan semakin memperburuk keadaan, bukan menyelesaikan.
Itu baru contoh kecil, belum seperti kasus pasangan yang sanggup membunuh pasangannya hanya kerana cemburu, dendam, dan rasa tidak puas hati.
Ikhlaskah kita mencintai si dia bila kita berniat mau menyakiti hatinya dengan sengaja?
Sebenarnya ikhlas itu sangat subjektif. Orang lain mungkin tidak akan dapat merasa keikhlasan dalam diri kita, tetapi kita dapat menunjukkan keihlasan itu pada orang lain melalui tindakan kita.
Jagalah pasangan dengan sebaiknya. Cobalah pertahankan apa yang telah anda miliki saat ini walau apa-pun yang terjadi.
Insya Allah, jodoh anda bersama dia yang anda cintai hingga ke-akhir hayat.