B-movie atau film kelas B, adalah sebutan untuk film-film yang dibuat dengan budget relatif rendah dibandingkan dengan film-film major. Genre-genre B-Movie bermacam-macam, mulai dari science fiction murahan sampai modern thriller. B-Movie bisa ditemukan di toko-toko DVD, bahkan beberapa produser B-Movie modern juga merilis karya mereka secara online dan bebas untuk di-download.
B-movie biasanya dibuat dengan aktor dan aktris yang tidak terlalu terkenal sehingga biayanya tidak terlalu besar, jadi paling tidak, walaupun tidak meraup keuntungan, produser bisa balik modal. Karena biasa mengambil tema western (koboi), sci-fi, thrillers, horror, fantasy, eksploitasi, dan misteri, B-movie jadi sering diasosiasikan dengan akting yang pas-pasan, setting yang payah, kostum yang norak dan gaya penyampaian yang murahan.
Banyak aktor dan aktris yang memulai karir mereka dari B-Movie. Bahkan beberapa meniti karir mereka terus menerus di B-movie. B-Movie kini bahkan digunakan sebagai ajang pembuktian kompetensi para sutradara, produser, dan mereka yang bekerja dalam industri film. Kehandalan mereka akan dibuktikan melalui kesuksesan B-Movie yang mereka garap.
B-Movie tidak selalu buruk. Beberapa bahkan menjadi major hits. Ada film-film kategori B-Movie yang dianggap sebagai cult classic karena penontonnya tertatik degan ke-“murah”-an yang disajikan di film tersebut. Sebut saja The Terror of Tiny Town (1938), The Curse of Frankenstein (1957) dan Dracula (1958).
Sekarang ini, beberapa orang melihat film independent budget rendah yang digarap dengan kemampuan produksi yang minim sebagai B-Movie. Beberapa sineas masa kini memang menikmati membuat B-Movie. Mereka mengangap memproduksi B-Movie adalah kesempatan untuk berbuat konyol dan bersenang-senang.
B-movie biasanya dibuat dengan aktor dan aktris yang tidak terlalu terkenal sehingga biayanya tidak terlalu besar, jadi paling tidak, walaupun tidak meraup keuntungan, produser bisa balik modal. Karena biasa mengambil tema western (koboi), sci-fi, thrillers, horror, fantasy, eksploitasi, dan misteri, B-movie jadi sering diasosiasikan dengan akting yang pas-pasan, setting yang payah, kostum yang norak dan gaya penyampaian yang murahan.
Banyak aktor dan aktris yang memulai karir mereka dari B-Movie. Bahkan beberapa meniti karir mereka terus menerus di B-movie. B-Movie kini bahkan digunakan sebagai ajang pembuktian kompetensi para sutradara, produser, dan mereka yang bekerja dalam industri film. Kehandalan mereka akan dibuktikan melalui kesuksesan B-Movie yang mereka garap.
B-Movie tidak selalu buruk. Beberapa bahkan menjadi major hits. Ada film-film kategori B-Movie yang dianggap sebagai cult classic karena penontonnya tertatik degan ke-“murah”-an yang disajikan di film tersebut. Sebut saja The Terror of Tiny Town (1938), The Curse of Frankenstein (1957) dan Dracula (1958).
Sekarang ini, beberapa orang melihat film independent budget rendah yang digarap dengan kemampuan produksi yang minim sebagai B-Movie. Beberapa sineas masa kini memang menikmati membuat B-Movie. Mereka mengangap memproduksi B-Movie adalah kesempatan untuk berbuat konyol dan bersenang-senang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar anda...