ANGGAP SAJA ITU AKU
pagi menggeliat seperti memusuhi matahari
dan tiba saja aku menjadi seorang bajingan
yang terbangun diantara ribuan sufi
memeras tempurung kepala menyuling mimpi
menjenang kencing nanah dan tepung kanji..
langit sekarat kehabisan nafas
karena udara telah dirampok angin
sehabis merobek kemaluan panji panji
dan aku bajingan yang berdiri
diatas rumput berduri belati
pohonnya telah menjadi baja
akarnya menghisap darah
riuh lolong serigala
memakan bangkai bangsannya
dan aku bajingan buta aksara
yang menulis kata
diantara pantun para pujangga
karena aku memang bajingan
yang membiarkan para wanitanya merajang berdarah
diranjang orang...
( menjadi budak menjilat kaki )
aku adalah bajingan
yang melihat para bajingan menyalak
mencakari dinding dinding menulis doa
tanpa berbuat apa apa...
pagi menggeliat seperti memusuhi matahari
dan tiba saja aku menjadi seorang bajingan
yang terbangun diantara ribuan sufi
memeras tempurung kepala menyuling mimpi
menjenang kencing nanah dan tepung kanji..
langit sekarat kehabisan nafas
karena udara telah dirampok angin
sehabis merobek kemaluan panji panji
dan aku bajingan yang berdiri
diatas rumput berduri belati
pohonnya telah menjadi baja
akarnya menghisap darah
riuh lolong serigala
memakan bangkai bangsannya
dan aku bajingan buta aksara
yang menulis kata
diantara pantun para pujangga
karena aku memang bajingan
yang membiarkan para wanitanya merajang berdarah
diranjang orang...
( menjadi budak menjilat kaki )
aku adalah bajingan
yang melihat para bajingan menyalak
mencakari dinding dinding menulis doa
tanpa berbuat apa apa...
Kebon jeruk
disebuah kedai, 2001011
buat 'akal'
disebuah kedai, 2001011
buat 'akal'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar anda...